Minggu, 18 Januari 2009

Gaji vs Money

Pada jaman ini, mungkin memang banyak ketidakadilan, kalau temanku bilang, bahwa kita sekarang hidup,berada pada dunia abu-abu. Bahwa,Sebenarnya tidak ada orang yang bisa menyalahkan, menghakimi, karena semua orang sebenarnya mempunyai kesalahan,tanpa terkecuali.

Nah aku ingin menulis sebuah kejadian yang saat ini lagi bergejolak.

Di Jogjakarta, standar UMR yang ditetapkan pemerintah pada tahun 2008 kemarin yaitu Rp.700.000,- sesuai dengan yang aku baca pada koran harian kedaulatan rakyat

Namun, kenyataan dilapangan tidak menunjukkan hal yg positif. bahkan masih ada perusahaan besar yg menggaji karyawanya Rp.300.000,-
Walaupun perusahaan tersebut mendapatkan laba perhari puluhan juta rupiah.

Dalam masa2 krisis seperti ini, apakah Rp.700.000 cukup untuk biaya hidup sehari-hari, bahkan lebih berat lagi untuk orang-orang yang sudah berkeluarga.
Pada koran Kedaulatan Rakyat , pernah aku baca...untuk pengeluaran mahasiswa di Jogjapun,perbulan itu rata-ra
ta 2juta perkepala.
YA, hal itu logis, sebab memang mahasiswa butuh banyak uang bukan hanya untuk sekedar makan dan membayar kuliah, tapi untuk membuat tugas-tugas, fotokopi handout,cari buku, koneksi internet, biaya bensin, kos+listrik, dll
kalo ditotal memang menghabiskan sekitar 2 juta.


Namun beda lagi untuk mahasiswa2 yang suka Dugem(clubing, clubers), hangout ke cafe2 atau cofeeshop, suka shoping...
mungkin pengeluaran mereka perbulan bisa lebih dari 10juta.

So, Bagaimana nasib2 karyawan yang hanya mendapatkan gaji Rp.300.000 perbulan?
dan bagaimana mahasiswa tersebut bisa menutup biaya2 hidup mereka di Jogja, dengan pengeluaran lebih dari 2 juta??


jawaban ada pada anda masing-masing. sebab ingat!!!!kita tidak bisa menghakimi siapapun sekarang, dengan banyak hal yang terjadi sekarang ini.


Let it Go, Let it GOD